Kamis, 22 Juli 2010
MAESTRO PENARI TOPENG
Mimi Rasinah adalah seorang Penari Topeng Indramayu ternama. Bahkan, namanya pun sudah dimasukkan dalam kategori maestro. Perempuan berusia 80 tahun itu telah memperlihatkan dedikasi yang begitu tinggi terhadap kesenian tradisional itu. Ia bukan hanya menari dengan topeng-topeng yang selalu berganti di wajahnya. Tapi, ia juga menyebarkan inspirasi bagi orang lain untuk mencintai Tari Topeng Indramayu.

Rasinah lahir di Desa Pekandangan, Indramayu, Jawa Barat. Kedua orangtuanya juga seniman. Karena itu, darah seni pun menucur deras di dalam nadinya. Sejak kecil ia telah diajari menari lengkap dengan aturan-aturan “mistis”nya. Bahkan, ia pun telah “diamenkan” di panggung-panggung hajatan (bebarang), untuk menegaskan suratan hidupnya yang seniman.

Masa kanak-kanak dan remaja Rasinah hanyalah tarian. Gejolak hidup Rasinah muda hanyalah panggung-panggung hajatan, lengkap dengan suara tetabuhannya. Sehingga, di luar Tari Topeng Indramayu, sungguh ia bukanlah apa-apa. Seperti pelantun lagu Gambang Kromong klasik, Masnah, ia pun cerminan “anak wayang” yang sepanjang hidupnya lebih diberikan untuk panggung dan penonton. Ia sama sekali tidak mengenal hal lain di luar dunia tersebut. Sekolah atau menikmati keceriaan seperti kaum remaja sebayanya.

Keteguhan Rasinah untuk terus konsisten di jalurnya bukan tidak dihadang masalah. Pergeseran selera masyarakat dari kesenian tradisional ke kesenian yang lebih modern membuat Rasinah – dan seniman tradisional pada umumnya – terkena imbas besar. Mereka kehilangan panggung-panggung hajatan, lahan untuk mengekspresikan kesenimanannya, dan tentu saja, nafkah!

Masa-masa sulit seperti itu dirasakan benar oleh Rasinah. Terlebih setelah ayah dan ibunya meninggal. Ia memang anak tunggal. Sehingga, ia harus menggantungkan hidupnya pada sang suami. Ia nyaris tidak memiliki kesempatan untuk menari. Lantaran tidak ada lagi yang mengundangnya.

Dalam kesendirian dan keterasingan, ia hanya memasrahkan hidupnya pada Yang Mahaperkasa. Ia tidak berani lagi menghitung-hitung suratan nasib di depannya. Karena, ia sadar bahwa ia hanyalah seniman tradisional, plus dengan kemampuan yang terbatas. Untuk beralih pada sumber penghidupan yang lain, ia juga merasa tidak bisa. Maka, ia pun hanya bisa menari di rumahnya sendiri. Kerap, ia menari ditemani cucunya, Aerli. Dan, dengan sisa gendang, saron, dan gong, dari ayahnya, ia juga coba ajarkan pada cucunya yang Edi. Saat itu, ia mencoba menitiskan kemampuan berkeniannya kepada kedua cucunya.

Cara itu ditempuh oleh Rasinah, agar ia tetap memiliki semangat untuk menari. Di benaknya hanya terlintas satu niat, agar hidup yang pahit itu bisa dijalani dengan keceriaan sambil membagi-baginya kepada orang terdekat. Tari Topeng Indramayu adalah satu-satunya harta karun yang dimilikinya. Sehingga, hanya dengan “benda” itulah ia bisa mewariskannya kepada keturunannya.

Bangunan semangat untuk bertahan dan berbagi, serta kepasrahan untuk menyerahkan segala-galanya kepada Dzat Yang Mahasempurna, akhirnya berbuah kebahagiaan. Ketabahan dan kegigihan untuk terus berkesenian secara bersahaja membuahkan perhatian pihak lain. Ia percaya bahwa orang yang tiba-tiba memedulikan dirinya dan Tari Topeng Indramayunya adalah tangan-tangan Tuhan. Ya, cerminan sifat rahman dan rahimNya.

Minat kalangan pemerhati kesenian tersebut yang bertekad merevitalisasi kesenian Tari Topeng Indramayu menebarkan manisnya juga untuk Rasinah. Ia pun diminta untuk menari di berbagai tempat. Bukan sekedar panggung-panggung hajatan di kampung-kampung. Tapi, termasuk juga pentas-pentas di gedung-gedung kesenian di kota besar, di dalam dan luar negeri. Luar biasa!

Gubuk yang tadinya nyaris runtuh karena tidak pernah mendapat perhatian, perlahan-lahan ia bangun kembali. Bahkan, ia pun berhasil membangun sanggar sederhana di salah satu sudut rumahnya. Teman berlatihnya pun bukan hanya Aerli, cucunya. Tapi, anak-anak lain berdatangan untuk meminta juga “harta karun” yang dimiliknya. Seiring dengan itu, panggilan-panggilan untuk menari pun tidak pernah lagi berhenti.

Maka, Rasinah yang oleh murid-muridnya dipanggil Mimi (nenek) telah mendapati kegemilangan nan tiara di hari tuanya. Ia bisa tersenyum bahagia saat meyakini bahwa keteguhannya mendalami Tari Topeng Indramayu membuahkan panen besar. Ia bisa tertawa gembira saat mensyukuri bahwa kesungguhan mengawal kesenian tradisional itu memberikan manfaat tak terhingga. Sehingga, ia pun bisa melupakan kepahitan dan rintangan yang selama menempa perjalanan berkesenianannya dan kehidupan nyatanya.

Kita bisa mengatakan apa yang terjadi pada Mimi Rasinah karena keterpaksaan. Ia terpaksa bertahan dengan kemiskinan dan kepapaannya sebagai seniman tradisional, karena ia tidak memiliki kemampuan lain. Ia terus menekenuni Tari Topeng Indramayu karena tidak ada pilihan lain. Pendapat itu tidak salah. Sama sekali tidak salah.
Tapi, fakta juga berbicara, dengan kemiskinan dan kepapaan itu justru ia terus menari. Padahal ia tidak lagi mendapat panggilan dan memiliki panggung tetap. Ia menari untuk dirinya sendiri dan di “panggung” yang teramat sempit di dalam gubuknya. Ia juga menari sambil membagi “kesenimannya” pada orang terdekat. Kedua hal itu merupakan pertanda kesungguhan untuk mempertahankan hidup dan terus berbagi.

Rasinah laksana setangkai suket (rumput). Suket tidak menyesali kemiskinan, kepapaan, dan kenyataan diri, yang memang berada di bawah. Ia terus bersemangat, bersungguh-sungguh, dan tabah, untuk memulai mengisi pagi. Bahkan, dengan “panggung” yang teramat sederhana, ia terus “berkesenian”. Dan, dengan suka-cita, rona hijau ditebarkan ke sekelilingnya. Ia bertahan dan memberi. Sebuah ajaran cinta terdalam, yang tidak lagi berpikir tentang keberadaan diri dan imbalan atas penebaran cinta itu sendiri.

Yang dilakukan Rasinah saat persoalan-persoalan hidup memburunya tanpa henti adalah memasrahkannya kepada Yang Mahamemberi. Keluh-kesah, penyesalan, putus asa, apatis menghadapi hidup, justru hanya akan menyurut semangat bertahan dan kesungguhan memberi. Sehingga, tanpa proklamasi dan pengumuman yang berlebih, ia memang menunjukkan kebangkitannya sebagai khalifah. Tanpa berpikir tentang hakekat hijrah nurani yang sering diungkap oleh Kalangan Sufi, ia justru telah melakukannya dengan istiqomah.

Kebangkitan itu sendiri tidak identik dengan pelarian atas kepungan masalah atau kemadekan karier. Tapi, “pribadi nan tercerahkan” adalah pilihan lain dari hidup ini. Siapa pun boleh hidup dengan pilihan apanya masing-masing. Entah terus menjunjungi semangat mimpi, keinginan, cita-cita, dan ambisi, untuk meraih kebahagiaan duniawi. Atau, mencoba meraih target kebahagiaan di alam lain. Terserah saja.

Yang pasti, Rasinah telah memperlihatkan contoh menarik, untuk memilih pilihan yang lain. Sebuah target, yang bisa jadi, tidak lazim dan tidak popular. Tapi, bila hal itu bisa menenangkan batin, sekaligus mampu membangkitkan semangat, kesungguhan, ketekunan, dan kegigihan, untuk mendapati hidup itu sendiri, serta menikmatinya dengan penuh kemenangan.

Di usia senjanya sekarang, Rasinah nyaris tak bisa lagi menggerakkan tangan, menghentakkan kaki, dan memancangkan topeng di wajahnya. Bahkan, serangan stroke memaksanya untuk bolak-balik ke rumahsakit. Tragisnya, karena ketiadaan biaya, keluarganya sampai berkeinginan menjual topeng-topengnya. Satu-satunya keperkasaan yang masih ditorehkan seorang Rasinah, di tengah ketidakberdayaannya, ialah ketetapan hatinya memaksakan diri untuk mengawasi murid-muridnya setiap kali berlatih menari. Subhanallah.

“Yang membuat kami terharu dan yang paling berkesan, ia pernah mengatakan bahwa ia akan mati di atas panggung,” tutur salah seorang cucunya Edi Suryadi dalam film dokumenter “dua Perempuan” produksi Matahati Productions, 2007, yang mengangkat cerita tentang Rasinah dan Masnah, penyanyi Gambang Kromong terkemuka
posted by basanova @ 23.52  
1 Comments:
  • At 19 Agustus 2014 pukul 23.03, Anonymous Anonim said…

    Mohon maaf sebelumnya, saya copy data tentang Mimi Rasinah untuk Blog sayah (dalam basa Sunda). Terima kasih

    http://andirustandisunarya.wordpress.com/2014/08/20/mimi-rasinah-maestro-tari-topeng/

     

Posting Komentar

<< Home
 
About Me


Name: basanova
Home:
About Me:
See my complete profile

Previous Post
Archives
Links
  • Architecture News
  • Ungu – Dilema Cinta

    Seberapa salahkah diriku
    Hingga kau sakiti aku begitu menusukku
    Inikah caramu membalas
    Aku yang selalu ada saat kau terluka

    Seberapa hinanya diriku
    Hingga kau ludahi semua yang ku beri untukmu
    Tak ada satu pun perasaan yang mampu membuatku begitu terluka

    Namun ku terlanjur mencintai dirimu
    Terlambat bagiku pergi darimu
    Bagiku terlalu indah perasaan itu
    Tak mudah untukku menjauh darimu

    Telah ku coba segala cara
    ‘Tuk bahagiakan kamu
    Merebut hatimu
    Namun tak semudah yang ku bayangkan
    Bila kau tak inginkan ku ’tuk di sisimu

    Tak pernah kurasakan sebelumnya
    Menginginkan dirinya hingga ku tak kuasa
    Meyakini hatiku bahwa ku mampu berlalu

    Namun ku terlanjur mencintai dirimu
    Terlambat bagiku pergi darimu
    Bagiku terlalu indah perasaan itu
    Tak mudah untukku menjauh darimu

    Namun ku terlanjur mencintai dirimu
    Terlambat bagiku pergi darimu
    Bagiku terlalu indah perasaan itu
    Tak mudah untukku menjauh darimu

    Lirik lagu Ungu – Dilema Cinta ini dipersembahkan oleh LirikLaguIndonesia.Net. Kunjungi DownloadLaguIndonesia.Net untuk download MP3 Ungu – Dilema Cinta.

  • Insurance News
  • ST12 – Isabella (OST Isabella)

    isabella adalah kisah cinta dua dunia
    mengapa kita berjumpa namun akhirnya terpisah
    ooooh oooow ow ow ow

    terbayang lambaiannya saatku terbakar kehangatan
    dunia dipenuhi warna berseri bunga cinta
    kita yang terlena hingga musim berubah
    mentari menyepi menyalakan api cinta

    reff:
    dia isabella, lambang cinta dan prahara
    terpisah karena adat yang berbeda
    cinta gugur bersama daun-daun kekeringan

    haluan hidupku terpisah dengan isabella
    terbayang lambaiannya saatku terbakar kehangatan
    siang jadi hilang ditelan kegelapan malam
    alam yang terpisah melenyapkan sebuah kisah

    repeat reff [2x]

    Lirik lagu ST12 – Isabella (OST Isabella) ini dipersembahkan oleh LirikLaguIndonesia.Net. Kunjungi DownloadLaguIndonesia.Net untuk download MP3 ST12 – Isabella (OST Isabella).

  • Gold Mining News
  • The Dance Company – Papa Rock N Roll

    papa memang harus begini
    sering bikin sakit hati
    papa gak pulang beibeh
    papa gak bawa uang beibeh

    papa mungkin seminggu dibali
    nyari panggung sana sini
    papa gak pulang beibeh
    papa gak bawa uang beibeh

    bukanlah rasa untuk lari
    itu tuntutan profesi
    papa gak pulang beibeh
    papa gak bawa uang beibeh

    mama please, please don’t be angry
    papa sibuk …
    papa gak pulang beibeh
    papa gak bawa uang beibeh

    pengen kayak Bon Jovi (I’ll be there for you)
    rock star yang sayang istri
    mama aku disini
    memelukmu lagi

    one more time

    pengen kayak Bon Jovi
    rock star yang sayang istri
    mama aku disini
    memelukmu lagi

    papa memang harus begini
    sering bikin sakit hati
    papa gak pulang beibeh
    papa gak bawa uang beibeh

    papa mungkin seminggu di bali
    nyari panggung sana sini
    papa gak pulang beibeh
    papa gak bawa uang beibeh

    papa gak pulang
    gak bawa uang
    papa gak pulang
    papa gak bawa uang

    Lirik lagu The Dance Company – Papa Rock N Roll ini dipersembahkan oleh LirikLaguIndonesia.Net. Kunjungi DownloadLaguIndonesia.Net untuk download MP3 The Dance Company – Papa Rock N Roll.

  • Wedding Planning
  • Firmal Idol – Kehilangan

    Ku coba ungkap tabir ini
    Kisah antara kau dan aku
    Terpisahkan oleh ruang dan waktu
    Menyudutkanmu meninggalkanku

    Ku merasa tlah kehilangan
    Cintamu yang tlah lama hilang
    Kau pergi jauh karena salahku
    Yang tak pernah menganggap kamu ada

    *
    Asmara memisahkan kita
    Mengingatkanku pada dirimu
    Gelora mengingatkanku
    Bahwa cintamu tlah merasuk jantungku

    Reff:
    Sejujurnya ku tak bisa
    Hidup tanpa ada kamu aku gila
    Seandainya kamu bisa
    Mengulang kembali lagi cinta kita

    Takkan ku sia-siakan kamu lagi

    Back to *, Reff:

    Sejujurnya ku tak bisa
    Hidup tanpa ada kamu aku gila

    Takkan ku sia-siakan kamu lagi.. (2x)

    Lirik lagu Firmal Idol – Kehilangan ini dipersembahkan oleh LirikLaguIndonesia.Net. Kunjungi DownloadLaguIndonesia.Net untuk download MP3 Firmal Idol – Kehilangan.

  • Classic Furnitures
  • Fan Gears
  • Exotic Car Pictures
  • Easy Light Digital
  • Jupetong
  • Auto Parts
  • Phones and Accessories
  • PDF Downloads
Free Blogger Templates